Membangun Budaya Data-Driven di Perusahaan Indonesia
Pentingnya Membangun Budaya Data-Driven di Perusahaan Indonesia tidak bisa dianggap remeh. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, data menjadi salah satu aset berharga yang dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan strategis. Budaya Data-Driven sendiri merupakan suatu pendekatan di mana pengambilan keputusan didasarkan pada data dan analisis, bukan hanya berdasarkan intuisi semata.
Menurut Chief Data Officer Go-Jek, Shinto Nugroho, “Data adalah aset berharga bagi perusahaan. Dengan membangun budaya data-driven, perusahaan dapat memanfaatkan data secara maksimal untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan bisnis.”
Salah satu langkah untuk membangun budaya data-driven adalah dengan meningkatkan literasi data di dalam perusahaan. Hal ini bisa dilakukan melalui pelatihan dan workshop mengenai penggunaan data dan alat analisis data. Selain itu, perlu pula adanya dukungan dari manajemen perusahaan untuk memastikan bahwa pengambilan keputusan berbasis data menjadi bagian dari budaya perusahaan.
Saat ini, masih banyak perusahaan di Indonesia yang belum sepenuhnya menerapkan budaya data-driven. Menurut survei yang dilakukan oleh McKinsey, hanya 15% perusahaan di Indonesia yang memiliki tingkat kematangan data yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan data-driven di perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Dalam sebuah wawancara dengan Harvard Business Review Indonesia, CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, mengatakan bahwa “Membangun budaya data-driven tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana perusahaan dapat mengubah mindset dan cara bekerja karyawan agar lebih berorientasi pada data.”
Dengan membangun budaya data-driven, perusahaan dapat mengoptimalkan pengambilan keputusan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengidentifikasi peluang bisnis baru. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mulai memperhatikan dan membangun budaya data-driven agar dapat bersaing di era digital yang semakin kompetitif.